Minggu, 13 Maret 2016

Gadis bodoh

Kamu terus berlari, berlari tanpa melihatku. Gadis bodoh yang terus mengikutimu, gadis bodoh yang dengan naif-nya berpikir suatu saat nanti kamu akan menoleh kebelakang melihatku dan berharap kamu akan menghentikan langkah panjangmu. Tapi apa yang harus ku lakukan saat semua harapanku justru membuatku terpuruk. Memendam luka sendiri, mencoba bangkit tanpa uluran tangan siapapun. Kamu terus berlari, terus berlari dengan asiknya sampai melupakan gadis bodoh tersebut juga manusia yang punya hati. Lalu apa yang harus dilakukan gadis bodoh tersebut ketika hati-nya mulai lelah? Haruskah ia terus mengejarmu? Sementara ada yang mencoba mengejarnya pula? Haruskah ia berhenti dan berbalik? Ia pernah merasakan berada pada posisi itu, merasakan betapa tidak berharga kehadirannya untukmu.